Berdasarkan
Agama Islam manusia, alam dan lingkungannya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam hal menopang kehidupan dimuka bumi. Kebergantungan hidup manusia pada alam dan
lingkungannya demikian besar karena manusia tidak akan dapat hidup tanpa adanya
daya dukungan dari lingkungannya. Maka tidak dipungkiri lagi bahwa manusia
memiliki andil yang sangat besar dalam pengelolaan lingkungan hidup ini. ( ).
Dari penyataan tersebut teringat ceramah ketika Maulid Nabi di sekitar daerah
tempat tinggal saya beliau menyatakan bahwa alam diciptakan sekaligus dengan
hukum – hukum yang telah ditetapkan.
Oleh sebab itu
menjaga, melestarikan alam dan lingkungan merupakan sebuah kewajiban dan
bernilai ibadah, dan itu semua bertujuan untuk kelangsungan hidup dan untuk
kemakmuran manusia itu sendiri. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam QS; Al-isra’ (17) yang berbunyi :
Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi
Maha Pengampun. (QS: al-Isra’ [17] : 44)
Selain
itu firman ALLAH dalam melestarikan lingkungan hidup adalah QS. Hud ayat 61:
… Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya,
kemudian bertobatlah kepada-Nya,
Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa
hamba-Nya).” (QS Hud [11] : 61)
Sebenarnya masih banyak ayat tentang menjaga
lingkungan dan ancaman bagi manusia yang merusak lingkungan masih banyak lagi.
Lingkungan mempunyai peranan penting
dalam kesehatan khususnya untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA. World Heath
Organization yang diterjemahkan oleh Apriningsih, dan Erita Agustin Hardinti
(2009) dalam Ilmu Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak menyatakan bahwa pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan cara
berikut ini:
1. Jumlah
anak – anak berusia 0 -14 tahun dengan akses untuk mendapatkan pengobatan
antibiotik terhadap pneumoniia merupakan sebuah indikator kemampuan memberantas
pneumonia secara cepat dan efektif.
2. Perubahan
karakteristik di dalam sejumlah rumah tangga yang bergantung pada bahan bakar
biomassa atau batu bara, merupakan sebuah indikator efektifitas kebijakan energi.
3. Perubahan karakteristik di dalam konsumsi rokok,
merupakan sebuah ukuran dari efektifitas
kebijakan yang ditujukan pada pengurangan konsumsi rokok,
4. Perubahan
karekteristik di dalam konsentrasi polusi udara di lingkungan sekelilingnya
yang memiliki suatu efek.
Selain
lingkungan dalam pencegahan ISPA islam juga memberikan solusi untuk memberikan ASI yang cukup dalam firman
Allah SWT . Q.S; Albaqoroh ayat 233 yang artinya “Para ibu
hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada
Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al
Baqarah:233).
Dalam ayat
tersebut dijelaskan, jika masa penyusuannya bisa sempurna sampai dua tahun,
maka itu lebih baik, lebih kuat, dan lebih ideal. Asupan pertama dan yang terbaik bagi sang buah
hati adalah ASI (Air Susu Ibu). Allah swt telah menciptakan dengan sempurna
komposisi yang terkandung di dalam ASI. ASI memenuhi seluruh kebutuhan biologis
bayi, karena itulah penting kiranya bagi para ibu agar menyusui bayinya hingga
berusia 2 tahun sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah swt.
Selain memberi gizi lengkap secara alami, ASI
memberikan juga banyak keuntungan penting. Keseimbangan yang tepat antara
protein, karbohidrat, lemak, dan mineral menyebabkan ASI mudah dicerna,
sehingga jarang sekali menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare dan
konstipasi.
Bayi-bayi yang disusui jarang sekali mengalami
kelebihan berat badan, kemungkinan menderita dehidrasi serta akibat-akibat
lainnya. Jarang di antara mereka yang menderita alergi atau infeksi karena
bakteri. ASI memberikan proteksi alamiah dengan cara mengalirkan antibodi
penting dari ibu ke bayinya.
Menyusui juga memberikan manfaat psikologis pada
bayi. Karena dengan menyusu, ia merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya serta menikmati suara
dan wajah ibunya. Selain itu, menyusui adalah suatu cara memberi makan bayi
yang menyenangkan dan ekonomis. Persediaan susu yang suhunya tepat dan selalu
tersedia setiap kali bayi membutuhkannya.